2018: Pilkada, Banjir, dan Generasi Muda
Bagi masyarakat Kalimantan Timur, tahun 2018 adalah tahun politik. Dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) kali ini, menjadi ajang para pasangan calon mengambil hati rakyat Kaltim.
Para calon pun memiliki cara tersendiri dalam mengambil hati rakyat. Namun bukan itu yang akan saya bahas, melainkan problematika di lingkungan masyarakat terkhusus di Samarinda (dan mungkin juga dirasakan oleh kota lain).
Banjir, yap. Itulah dia.
Kerap melanda warga Samarinda meskipun hujannya hanya sebentar, tetapi untuk tahun ini sepertinya cukup berbeda. Mengapa? Karena tahun politik inilah kita bisa menyuarakan apa yang kita rasakan kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Mulai dari melihat visi misi mereka, biasanya para pasangan menggunakan kata-kata “UNTUK MENSEJAHTERAKAN RAKYAT”, tidak ada kata-kata seperti “UNTUK MENGURANGI KEMUNGKINAN BANJIR”. Apakah takut bila ditagih oleh rakyat? Apakah salah bila rakyat menagih janji yang mensejahterakan mereka?
Para pasangan cagub-cawagub pun harus paham bila peserta yang mengikuti coblos pilkada mulai terdapat generasi muda. Generasi yang paham dengan problematika masyarakat, generasi yang kritis. Tidak hanya kritis dengan orasi dan aksi, tetapi dengan literasi.
Mengapa mereka hanya berusaha mencari suara lewat generasi lama?
Apakah generasi muda dianggap terlalu awam mengenai politik saat ini?
Di era pertukaran pesan yang cepat saat ini, para cagub dan cawagub bisa menggunakan sosial media untuk menarik perhatian para generasi muda yang kini semakin banyak dan memiliki suara dalam pilkada.
Bukankah satu suara sangat penting untuk kalian, para cagub-cawagub?
Sosial media mempunyai kekuatan yang sangat besar bila melakukan kampanye, banyak generasi muda yang menggunakan sosial media. Selain itu, keuntungan kampanye menggunakan sosial media adalah tidak mengeluarkan biaya yang besar. Bila viral dengan sendirinya, maka akan banyak orang yang membacanya.
Kekuatan sosial media dan generasi muda tak lantas diabaikan, kedua hal itu saling berdampingan dan melengkapi.