Kisahku, 2018
Selamat tahun baru 2019!
Tulisan ini dibuat karena terinspirasi dari seseorang yang berbagi kisah mengenai tahun 2018. Mungkin tulisan saya kali ini sedikit berbelok arah dan terkesan tidak jelas tetapi selamat membaca!
Setahun sama dengan dua belas bulan, kurang lebih terdapat 365 hari. Dalam ratusan hari tersebut telah di isi dengan berbagai cerita ataupun kisah yang menarik. Pada tulisan ini, saya akan sedikit berbagi kisah mengenai apa saja yang telah saya lalui dan bertemu atau mendapatkan apa saja selama tahun kemarin.
Tidak banyak yang menarik selama tahun 2018, saya lewati selayaknya saja dan mengisi waktu dengan sepantasnya. Terhitung sejak 2018, saya mulai fokus untuk mendalami kemampuan menulis yang saya dapatkan secara tidak disengaja. Kemudian saya meninggalkan halaman Facebook yang saya buat sebelumnya bernama Pantauan Iseng.
Dua ribu delapan belas, saya sangat mensyukuri segala kegiatan yang diberkati oleh Tuhan selama tahun kemarin. Sepertinya Tuhan selalu membuka jalan-Nya untuk hamba yang terus berusaha dan mendekatkan diri kepada-Nya. Pada tahun kemarin juga saya dimudahkan jalan-Nya saat merintis pekerjaan sebagai Freelance Writer atau Penulis Lepas. Alhamdulillah segala bentuk kegiatan pekerjaan saya di tahun 2018 tidak terlalu mengganggu aktivitas perkuliahan saya (karena saya masih berstatus aktif sebagai mahasiswa di sebuah Universitas).
Selain berprofesi sebagai penulis lepas, saya pun magang di sebuah kantor dan selalu bersyukur segala kegiatan saya tidak menghalangi perkuliahan sedikitpun. Setiap orang yang berkomunikasi langsung dengan saya rasanya menghargai segala aktivitas saya dan mendukung agar terus sehat dan dimudahkan segala langkahnya.
BACA JUGA: ULASAN FILM FANTASTIC BEASTS: THE CRIMES OF GRINDELWALD
Akademik, pekerjaan, keluarga. Ya, keluarga. Tidak ada yang menarik, seperti biasanya saja. Hanya saja, pada tahun 2018 kemarin saya genap berusia 20 tahun. Ya, seperti itu saja. Tidak menarik namun tidak membosankan. Biasa saja. Hanya selama tahun kemarin saya sempat berkunjung keluar kota tepatnya Jakarta sebanyak dua kali untuk keperluan perkuliahan dan pekerjaan. Hidup saya itu tidak menarik sama sekali. Serius deh.
Untuk hal berikut ini, sejujurnya saya sedikit merasa tidak nyaman untuk dibahas. Tak lain mengenai hubungan. Untuk pertama kalinya saya akan sedikit berbagi kisah dengan tetap mengutamakan privasi pasangan saya dan saya pribadi. Ya, saya sedang menjalin hubungan dengan seseorang saat ini, namun tidak untuk jarak dekat melainkan jarak jauh. Sudah terjalin cukup lama dan kami satu sama lain pun menghargai segala bentuk privasi untuk kenyamanan masing-masing.
BACA JUGA: ULASAN FILM A STAR IS BORN
Kami berdua sama-sama memiliki kemampuan ataupun ketertarikan dalam hal menulis, dia juga merupakan inspirasi saya untuk meningkatkan kemampuan menulis saya. Selain itu juga, untuk berkomunikasi bisa dikatakan secukupnya. Paling tidak sempat membahas makanan atau Chatime (padahal jarang beli, hanya ngobrol saja). Saya pribadi mendukung segala kegiatan dan aktivitasnya baik di lingkungan akademik maupun non-akademik, begitupun sebaliknya. Ah, saya dan dia tidak punya panggilan sayang-sayang selayaknya pasangan umum lainnya.
Menurut berbagai pandangan orang, mereka menilai saya sebagai pribadi yang tegas dan bijak dalam mengambil keputusan. Mereka juga beranggapan orang seperti saya terbilang cukup aneh dalam bekerja sama karena selalu terbiasa bekerja sendiri. Selfish dan perfectionist adalah dua hal yang selalu melekat di diri saya dari dulu hingga sekarang dan saya tidak memungkiri hal itu. Karena penilaian orang lain lah yang dapat dijadikan acuan untuk lebih baik kedepannya.
Sedikit kisah yang berujung tidak jelas ini, semoga di tahun 2019 segala bentuk harapan dan keinginan kita semua dapat tercapai dan dimudahkan langkahnya oleh Tuhan Yang Maha Esa dan semoga saya tidak malas lagi dalam mengisi ulasan dalam blog saya yang sudah berdebu ini. Aamiin.
Salam remahan rempeyek,
Anandi Justika — 2019.
