Ulasan Drama Korea Designated Survivor: 60 Days

Anandi Justika I.
3 min readJan 10, 2021

“In the absence of the president, or if the president is unable to perform the presidential duties, the prime minister or lawfully chosen cabinet member shall be acting president.”- Article 71, The Constitution of the Republic of Korea.

“Dalam hal ketidakhadiran presiden, atau apabila presiden berhalangan dalam tugas kepresidenan, perdana menteri atau anggota kabinet terpilih akan menjadi Presiden Interim.”- Pasal 71, Konstitusi Republik Korea.

Designated Survivor: 60 Days menceritakan tentang seorang professor yang menjadi Menteri. Ia tidak memiliki ambisi sama sekali dan cenderung lebih menggunakan logika dalam mengambil banyak tindakan. Suatu saat, seluruh pemimpin negera berkumpul dan tewas dalam sebuah ledakan. Park Moo-jin yang saat itu tidak berada dalam situasi tersebut seketika memegang kekuasaan tertinggi di negara tersebut. Sebenarnya, ia tidak ingin menjadi presiden. Namun, ia harus menjalankan ini selama 60 hari sebagai Presiden Interim.

Dalam drama ini, kental sekali unsur politik yang diberikan. Kita diajak mengenal dan mengetahui bagaimana Istana Kepresidenan beserta staf dan jajarannya bekerja untuk memberikan segala statement untuk publik. Mulai dari episode pertama pun, penonton sudah diberikan sajian yang menjanjikan. Ketegangan antara partai oposisi dan koalisi atas suatu kebijakan yang diambil dalam situasi tertentu.

Tentunya, bila dijabarkan akan berdampak pada spoiler. Namun, saya disini akan menjelaskan dari sisi penonton awam. Apakah yang bisa dinikmati saat menonton Designated Survivor: 60 Days? Setiap orang, termasuk saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Park Moo-jin dalam drama ini. Ia tidak dipercaya dan diremehkan oleh banyak orang akan kemampuannya untuk memimpin. Begitu juga kita dalam kehidupan nyata, saat ingin mengambil sebuah keputusan besar dalam kehidupan biasanya banyak orang yang mencerca dan meremehkan kemampuan kita.

Dalam drama ini, saya bisa belajar banyak tentang bagaimana seorang Park Moo-jin menghadapi itu semua. Ia tidak dikuasai oleh emosi, berbanding terbalik dengan saya yang terkadang dikuasai oleh emosi. Jadi, saya benar-benar bisa menikmati drama ini sambil berkaca tentang diri saya selama ini. Kemudian, sekilas pun saya melihat bagaimana cara kerja staf Kepresidenan dalam menangani segala krisis dan lebih jeli dalam memberi statement kepada jurnalis. Juga, saya belajar banyak tentang bagaimana seorang jurnalis dapat mengulik sebuah kejadian dan menggunakan sebuah momen untuk mencari tahu kebenarannya.

Mengapa saya sangat menikmati drama ini? Saya merupakan mahasiswa yang menempuh pendidikan di program studi Ilmu Komunikasi. Sehingga saya belajar tentang Hubungan Masyarakat atau Public Relation, kemudian juga Jurnalistik hingga saya sempat internship atau magang di kampus saya dan mendapatkan kesempatan untuk bekerja sebagai staf Keprotokolan. Designated Survivor: 60 Days lagi-lagi membawa saya dalam kenangan itu kembali dan saya sangat-sangat belajar banyak.

Sebagai penonton awam pun, kita bisa mengambil banyak nilai bagaimana seorang pimpinan harus bertindak dan mengambil keputusan dalam waktu krisis. Kita juga bisa saling menghargai antar manusia saat terjadi sebuah peristiwa yang mengguncang banyak orang. Selain itu juga, dalam drama ini kita sedikit tahu bagaimana seorang jurnalis bisa mendapatkan sumber-sumber tersembunyi untuk mendapatkan informasi rahasia.

Bagi saya, drama ini bisa kita nikmati bila sudah menyiapkan waktu luang khusus. Karena Designated Survivor: 60 Days akan terus mencengangkan para penonton akan kisah-kisah dan tentunya ada plot twist yang saya saja seperti “Oh, memang benar. Kenapa saya terlewatkan?”. Bahkan saya sudah suudzon atau berburuk sangka ke karakter ini dan itu, ternyata ada hal lain! Hahaha.

Drama ini pun akan saya beri nilai 9/10 karena saya benar-benar menikmati. Sangat menikmati. Jadi, jangan lupa saksikan Designated Survivor: 60 Days di Netflix ya! Oh iya, sebagai catatan terakhir; saya menonton drama ini terlebih dahulu sebelum menyaksikan yang versi Amerika Serikat (juga tersedia di Netflix) sehingga tidak ada bias.

Bila kamu memiliki film ataupun series juga drama Korea yang ingin kamu tahu ulasannya dari saya, boleh menghubungi saya melalui surat elektronik di ajustika30@gmail.com ya.

Terima kasih telah membaca tulisan ini, semoga harimu menyenangkan!

--

--

Anandi Justika I.

movie reviewers. freelance-writer. public-opinion. geekygurl. — 17/2/17 e-mail: ajustika30@gmail.com